Terinspirasi dari
refleksi mata kuliah FIlsafat Ilmu dengan dosen pengampu Prof. Dr. Marsigit,
MA. pada 4 November 2014
Hakekat
perbedaan itu bisa dilihat dari obyek
filsafat yang meliputi segala yang ada mungkin ada dan sifatnya juga meliputi
yang ada dan mungkin ada. Banyak sifat yang kita pelajari sifat yang tetap
sifat yang berubah, obyeknya itu di dalam pikiran atau diluar pikiran, bersifat
ideal atau realis. Perbedaan itu sadar atau tidak sadar itu akan tetap ada. Di
dalam diri sendiri juga terdapat perbedaan yang kita sulit menyadarinya. Salah
satu cara untuk membedakan suatu perbedaan itu adalah dengan kesadaran kita
sendiri. Kemampuan untuk membedakan adalah ontologi dari pengetahuan, atau awal
mula dari pengetahuan itu adalah perbedaan. Kita tidak akan mungkin bisa
mengerti laki-laki dan wanita jika kita tidak bisa membedakan laki-laki dan
wanita tersebut. Perbedaan itu terjadi dikarenakan di dalam pikiran kita sudah
ada potensi untuk membedakan yang disebut kategori-kategori. Potensi-potensi yang
membedakan itu jika dikembangkan dapat menjadi intuitisi.
Ego adalah
bagian dari dunia seseorang, dan diri kita sendiri juga memiliki ego. Sebenarnya
untuk dapat mengerti ego orang lain sama saja kita belajar untuk menilai dunia.
Kembangkanlah pikiran seluas-luasnya jika kita hendak berpikiran dengan dunia,
komunikasi dengan dunia. Kunci utamanya untuk mengerti ego orang lain adalah
dengan komunikasi, tentunya dengan komunikasi yang plural akan membawa dunia
yang plural, dunia yang plural itu akan membawa dunia yang multi tafsir yang
akan menambah pengetahuan kita sehinggga kita bisa belajar untuk mengerti ego
orang lain.
Kita saat ini
sebenarnya berada di dalam suatu kehidupan yang kontemporer, dan ciri dari kehidupan
kontemporer itu adalah karakterisasi dari urusan dunia yang semakin terjabarkan,
teroperasionalisasikan, terperinci. Sehingga antara satu konsep dengan konsep
yang lain akan menimbulkan jarak yang dinamakan kontradiksi. Untuk itu solusi
yang diperlukan agar kita tidak selama menghadapi kehidupan kontemporer ini
adalah keterampilan, inovasi pembaharuan metode yang kritikal. Selain itu,
sikap yang dinamis dan fleksibel untuk menghadapi kapatalisme, hedonisme dari
dunia kontemporer. Kita menghadapi dunia dengan metode yang sesuai kita tetap
berperan tapi tetap pakai hati nurani dan jaga spiritual kita.
Bahasa analog
memang sering dipakai dalam filsafat karena bahasa analog itu merupakan alat yang
dapat digunakan untuk menembus ruang dan waktu secara bijak dan dinamis. Bahasa
pun punya tingkatan, yang menyebabkan dirinya dapat diterima dalam suatu
kelompok masyarakat tertentu, karena bahasa itu dijadikan sebagai syarat utama
untuk bisa berkomunikasi dan diterima di suatu kelompok tertentu. Selain itu,
bahasa dapat mencerminkan pribadi seseorang dan sejauh mana pengetahuan atau
ilmu yang telah dia pelajari.
Intuisi dalam
filsafat utamanya terdiri dari intuisi ruang dan waktu. Intuisi pun yang
ekstensif dan intensif itu meliputi yang
ada dan mungkin ada. Intuisi itu diperoleh dari interaksi pergaulan atau
masyarakat. Secara filsafat intuisi itu tidak ada permulaannya. Aliran intuisi
ini disebut intuism lawannya fondalism. Hidup ini separuh intuism dan
fondalism. Keduanya berjalan bersamaan karena hidup itu tidak bisa semuanya
berdasarkan intuisi atau sebaliknya hidup juga tidak bisa semuanya berdasarkan
fondasi, karena jika tidak ada keseimbangan antara intuisi dan fondasi maka
kita bisa terjebak dalam ruang dan waktu.
Stigma dalam
filsafat memang perlu diketahui dan dipelajari. Memahami stigma itu kuncinya adalah
komunikasi dengan menggunakan metode heurimatika. Selain itu, juga diperlukan penguasaan
terhadap bahasa yang perlu ditingkatkan untuk dapat mengerti stigma. Stigma
adalah sesuatu yang ditimpakan kepada sesuatu yang lain. Bahasa itu ada bahasa
yang sehat dan sakit tapi diantara itu ada area kreativitas.
Determinis itu
kodrat atau sunatullah yang memang kita kodratnya dibawakan determinis. Ketika
kita keluar dari rahim ibu menjadi seorang bayi yang lahir, maka sebenarnya
kita telah bersikap determinis yakni determin terhadapdunia di luar perut
walaupun kita tidak menyadarinya. Determine itu artinya menimpakan atau
jatuhnyasuatu sifat pada sifat yang lain, atau Aristoteles menyebutnya sebagai
accident, accident yang diintensifkan menuju kedeterminisme, sadar atau tidak
sadar kita masing-masing tidak bisa lepas. Karena determinisme itu adalah
subyek yang memiliki predikat maka tiadalah obyek itu tidak menjadi subyek.,
karena semua obyek itu adalah subyek dari sifatnya. Masalahnya apakah ada sifat
tidak mempunyai sifat, sedangkan Tuhan sendiri memiliki sifat maka orang
belajar melalui sifat-sifat Tuhan itu. Maka tidak adalah sifat yang mempunyai
sifat maka tidak ada obyek yang menjadi subyek maka tidak adalah orang yang
terbebas dari bersikap determine. Yang berbahayanyalah jika dia determine tidak
sesuai ruang dan waktunya. Maka sebenar-benarnya tergoda untuk menggunakan
determinenya tidak sesuai ruang dan waktu. Dikatakan bijaksana jika
determinenya sesuai ruang dan waktu. Kita tidak bisa lepas dari determine maka
determine yang baik diperlukan tapi sesuai dengan ruang dan waktu.
Casino & Resort (Vegas) | Docs & Wiki
BalasHapusCasino & Resort is a 남원 출장마사지 large casino in Las Vegas, 수원 출장안마 Nevada. It features a large casino and its own dining space, a 아산 출장안마 bar 출장안마 and a live 광명 출장마사지 room. The casino's