Tugas Paper
PROSES PENCIPTAAN IDE
KARYA
KELOMPOK “MERAK YANG
SOMBONG”
Disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah Seni Tari dan Drama
Dosen Pengampu Joko
Pamungkas
Oleh
Monika Handayani
NIM 09108244014
7A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala rahmat dan karunianya sehingga paper ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan
paper ini penulis susun untuk
memenuhi tugas akhir mata kuliah Seni Tari dan Drama. Dalam
paper ini sajikan uraian
tentang proses penciptaan ide karya dari kelompok ”Merak yang Sombong”. Penulis
menyajikan paper
ini dengan singkat dan jelas yang
sebagai acuannya, penulis ambil dari beberapa sumber. Semoga saja hasil
penelitian ini bisa bermanfaat bagi semua pihak terutama yang terkait dengan
masalah pendidikan.
Dalam penyusunan paper ini, penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam proses penyusunannya, sehingga saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca sangat penulis nantikan agar lebih baik dalam
penyusunan yang akan datang. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni tari merupakan sarana pendidikan yang penting dan mempunyai
banyak manfaat, terlebih lagi untuk anak sekolah dasar yang sifatnya masih suka
bermain. Melalui tari, anak akan bebas mengeluarkan emosinya, segala bentuk
ekspresi yang terkandung kreativitas didalam gerakan–gerakan serta mendapat
kepuasan dalam proses perkembangan fisik dan jiwa sebagai eksistensi dirinya
dalam bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Memvisualisasikan ide dan gagasan dalam bentuk gerak melalui tubuh
merupakan pijakan dasar dalam mempersiapkan tari. Guru dapat bertindak sebagai
pembimbing untuk membantu anak mengemukakan ide-ide dan gagasannya dalam
menciptakan gerak untuk divisualisasikan. Disinilah peran guru sangat penting dalam pengembangan
ide gagasan awal sebuah tari.
Unsur utama drama adalah naskah cerita yang dikembangkan melalui
ide, sedangkan unsur utama tari adalah gerak. Keduanya memerlukan unsur utama
pemeranan. Untuk itu sebagai calon pendidik khususnya guru SD kita dituntut
untuk bisa memberikan proses penciptaan suatu ide tari sebab ide awal pembuatan
karya yang digunakan sebagai awal penciptaan seni tari dan drama. Dari ide
tersebut akan baru akan muncul gerak sebagai unsur utama tari dan unsur-unsur
penunjang tari lainnya seperti make-up, tata panggung dan lainnya. Gagasan atau
ide sangat membantu dalam berkarya tari. Ide apapun itu dapat dijadikan
rangsang untuk menciptakan gerak.
Proses penciptaan ide karya dalam sebuah seni tari dan
drama membutuhkan
kerjasama dan persiapan yang baik dari sebuah tim atau kelompok tari dan drama
tersebut. Dalam paper ini akan dipaparkan bagaimana keseluruhan proses
penciptaan ide karya seni tari dan drama kelompok “Merak yang Sombong.”
B. Rumusan Masalah
Dalam paper
ini, rumusan masalah yang saya bahas antara
lain.
1.
Apa
pengertian seni tari dan
drama?
2.
Apa
pengertian dari gagasan ide dalam karya tari ?
3.
Bagaimana
proses penciptaan gagasan ide dalam kelompok “Merak
yang Sombong”?
4.
Apa
hambatan yang dialami dalam
proses penciptaan gagasan ide kelompok “Merak yang Sombong”?
C. Tujuan
Tujuan yang
akan diperoleh dari paper ini antara
lain.
1.
Pengertian
seni tari dan drama.
2.
Pengertian
dari gagasan ide dalam karya tari.
3.
Proses penciptaan gagasan ide dalam kelompok “Merak
yang Sombong”
4. Hambatan yang dialami dalam proses penciptaan gagasan ide
kelompok “Merak yang
Sombong”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Seni Tari dan Drama
1.
Pengertian Tari
Tari
menurut Soedarsono (dalam La Mery, 1975) adalah ekspresi jiwa
manusia melalui gerak ritmis yang indah. Untuk membuat gerak yang ritmis dan
indah ini perlu adanya penggarapan. Penggarapan tersebut bisa berupa
stilisasi dan distorsi. Gerak yang sudah melalui proses penggarapan berupa
gerak murni (faktor indah) dan gerak maknawi (mengandung maksud tertentu). Sedangkan
tari
menurut
Hawkins (1990:2) adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam
imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai
ungkapan si penciptanya. Hal itu senada dengan La Mery Tari dalam bukunya
“Dance Compotition” bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam
wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.
Ekspresi jiwa manusia
yang diungkapkan melalui media gerak. Tari merupakan gerakan–gerakan dari
seluruh anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik, diatur oleh irama yang
sesuai dengan maksud dan tujuan dalam tari. Tari juga bisa dikatakan sebagai
ekspresi perasaan manusia yang di ubah oleh imajinasi dan di beri bentuk oleh
media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis sebagai ungkapan si
penciptanya. Demikian pula adanya yang memandang tari sebagai latihan–latihan
untuk mengembangkan kepekaan akan rasa gerak dan irama.
Dengan berbagai macam pendapat tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa seni tari merupakan persembahan yang dilakukan seseorang atau masyarakat
dalam bentuk gerakan-gerakan ritmis demi menyampaikan pesan yang ingin penari
utarakan kepada penikmat seni tari.
2.
Pengertian Drama
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 275) drama adalah 1) komposisi
syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak
melalui tingkah laku (acting), 2) cerita atau kisah, terutama yang melibatkan
konflik atau emosi, yang khusus disusun guna pertunjukan teater. Sementara Dick
Hartono dan R. Rahmanto (1985: 21) berpendapat bahwa drama adalah bentuk sastra
berupa dialog yang diperagakan di atas panggung oleh satu atau beberapa
dramatis personae. Dramatari adalah sebuah tari yang dalam penyajiannya menggunakan
plot atau alur cerita,tema,dan dilakukan dengan cara kelompok.
Dari
beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan drama adalah karya sastra yang
terdiri dari cerita dan dialog yang diperagakan melalui acting dan melibatkan
konflik atau emosi. Sehingga dapat diketahui jika drama tari merupakan sebuah
drama yang berupa tarian dan cerita. Drama Tari, yaitu
rangkaian tari yang disusun sedemikian rupa hingga melukiskan suatu kisah atau
cerita drama tari berdialog, baik prosa maupun puisi dan juga ada yang berupa
dialog (percakapan). Jika tanpa dialog, maka menggunakan tanda-tanda gerakan
ekspresi muka atau mimik sebagai alat untuk berbicara.
B.
Pengertian Gagasan Ide dalam Tari
Penciptaan berasal dari kata cipta dalam
kamus besar bahasa Indonesia artinya pikiran untuk mengadakan sesuatu yang
baru, angan-angan yang kreatif. Tari akan tercipta karena adanya suatu ide di
dalam proses penciptaannya. Ide, isi atau gagasan tari adalah bagian tari yang
terlihat dan merupakan hasil pengaturan dari unsure-unsur psikologi dan
pengalaman emosionalnya. Proses memilih dan mengolah elemen-elemen inilah yang
merupakan proses garapan isi dari sebuah komposisi.
Menurut Sal Murgiyanto (1986
:46) mengemukakan bahwa unsur ide dan kreativitas adalah dua hal yang saling
mendukung satu sama lain untuk menentukan identitas dan ciri khas dalam
penggarapan sebuah tarian. Gagasan atau ide dalam seni adalah dasar pengucapan
dari seorang seniman dalam berkarya. Gagasan ini dapat berbentuk ondisi atau
situasi yang terjadi di sekitar diri seniman, dari luar seniman atau dari
sumbersumber lain yang dapat di pertanggung jawabkan. Gagasan tari di
tetapkan dalam bentuk tema. Sumber gagasan mencipta tari meliputi.
1.
Sumber berasal dari manusia.
Manusia sebagai makhluk yang
senantiasa aktif, dinamis, karena memiliki akal yang membedakan dengan makhluk
lain di bumi. Oleh karena itu munculnya ide atau gagasan untuk mencipta suatu
karya tari dapat bersumber dari kehidupan manusia secara individu maupun dalam
kehidupan sosial. Kehidupan manusia secara individu ataupun sebagai makhluk
sosial banyak memunculkan berbagai permasalahan yang sangat kompleks. Ide atau
gagasan yang bersumber dari kehidupan manusia dapat dikelompokkan sebagai
berikut.
a.
Tari yang diambil dari kehidupan
sehari-hari.
b.
Gagasan tari yang di ambil dari cerita-cerita
rakyat.
c. Gagasan tari yang di ambil dari
legenda masyarakat.
2.
Bersumber dari lingkungan
Yaitu
gagasan atau ide tari berasal dari lingkungan di luar manusia yang meliputi.
a. Gagasan tari yang di
ambil dari dongeng.
b.
Kehidupan binatang.
c.
Alam semesta.
d. Gagasan tari yang di ambil dari
cerita pewayangan.
C.
Proses penciptaan gagasan ide dalam
kelompok “Merak yang Sombong”
Menentukan
ide adalah tahap paling awal yang dilalui seorang penggarap. Ide merupakan
gagasan atau konsep dasar yang menjadi sebab terwujudnya sebuah garapan, ide
inilah yang ingin disampaikan melalui media gerak. Ide terkadang muncul begitu
saja dalam pikiran seorang penggarap, dan seketika juga hilang, untuk itu perlu
dilakukan pencatatan setiap kali memikirkan ide sebagai referensi pemikiran.
Ada juga yang mencari ide melalui proses merenung, menghayal, menonton,
membaca, melihat fenomena di sekitar, mendengarkan cerita orang lain dan
sebagainya, proses ini disebut dengan eksplorasi (exploration). Untuk mendapatkan ide
perlu adanya beberapa pertimbangan dan pemikiran yang matang, kesiapan dan
kematangan ide akan berpengaruh besar pada wujud garapan, sehingga ide tersebut
dapat divisualisasikan secara jelas melalui media gerak dan tersampaikan dengan
baik serta dapat dimengerti oleh penonton.
Dalam
penyusunan ide karya kelompok kami awalnya terinspirasi dari cerita binatang
yang disukai anak. Lebih khususnya cerita tentang kehidupan dunia burung.
Awalnya kami terinspirasi dari suatu cerita yang dibaca diinternet dengan judul
“Merak yang Sombong”. Cerita ini cukup mudah untuk diikuti apalagi setelah
ditelesuri jika cerita itu dikarang oleh anak kelas IV SD (sumbernya http://rarif.multiply.com/journal/item/379/Kisah-Merak-yang-Sombong?&show
interstial=%2Fjournal%2Fitem) sehingga kami makin yakin untuk mengembangkan cerita tersebut
menjadi lebih menarik dengan tokoh sentralnya adalah Merak yang sombong. Dalam
cerita diinternet tersebut jalannya ceritanya cukup sederhana dengan pemain
utama burung Merak dan burung Nuri. Cerita itu mengisahkan bagaimana
kesombongan burung Merak karena dia mempunyai bulu yang bagus namun pada
akhirnya dia kalah dalam kontes pameran burung Karena Merak memperagakan
gerakan yang aneh dan tidak bisa terbang. Sementara Nuri dan burung lainnya
mampu bergaya dengan baik sehingga dia terpilih menjadi juara. Pada akhirnya
Merak menyadari kesalahannya itu dan tidak mengulangi kesalahannya.
Dari ide
cerita tersebut lalu kami ubah menjadi lebih kompleks lagi tapi tetap
mengutamakan jalan cerita menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak. Kami tetap
mempertahankan tokoh antagonis Merak, namun kami ubah jalan ceritanya menjadi
Merak yang sombong dan mengganggu ketentraman dunia burung karena merasa tak
terkalahkan. Kami tentukan tokoh selanjutnya yang akan bersaing atau akan
berkelahi dengan Merak tentunya tokoh dari dunia burung yang biasanya memiliki
wibawa, kuat, dan tangguh yakni burung Elang. Burung Elang ini kami jadikan
sebagai Raja dari dunia burung. Yang akan mewakili burung-burung lain yang
teraniaya oleh kesombongan Merak. Setelah kami menambahkann beberapa tokoh yang
sesuai dengan jumlah anggota dalam kelompok kami yang berjumlah 16 orang. Kami
mengambil mengambil beberapa karakter burung-burung kecil seperti burung
kutilang, burung parkit dan burung merpati. Burung-burung ini nantinya yang
akan diganggu Merak. Awalnya kami bingung menentukan karena jalan cerita yang
dibuat masih kurang untuk memperlihatkan bagaimana Merak bisa benar-benar sadar
dengan kesalahannya hanya ketika dia dikalahkan oleh burung Elang. Akhirnya
kami menentukan satu lagi tokoh yakni peri. Peri memang sudah terkenal dalam
dunia dongeng sebagai penolong, penasihat dan sebagainya. Peri dalam cerita ini
akan bertugas menasehati Merak setelah Merak dikalahkan oleh burung Elang. Dengan
begitu Merak akan sadar karena nasehat yang diberikan oleh peri.
Awalnya
jalan cerita ini sudah disetujui oleh semua anggota kelompok. Tiba-tiba saja
ada anggota yang mengusulkan jika jalan ceritanya untuk lebih dijadikan
bermakna dengan menekankan seperti pembelajaran nilai dari hukuman yang didapat
Merak akibat dari kesombongannya. Pada awalnya memang ceritanya hanya berfokus
kepada kesombongan Merak yang memiliki bulu indah dengan akhir penyesalan Merak
karena kalah bertanding dengan Raja Elang. Namun jalan cerita tersebut terkesan
kurang “greget” karena Merak dengan begitu ketika Merak dikalahkan oleh Raja
Elang, Merak bisa saja kembali sombong karena Merak dikalahkan atas dasar rasa
takut kepada burung Elang bukan karena penyesalan dengan kata lain tidak ada
hukuman untuk Merak hanya kalah dalam pertandingan. Jika dilihat memang cerita
tersebut kurang seru karena tidak terlihat bagaimana Merak menerima dari akibat
perbuatannya melukai burung lain. Untuk itu, anggota tersebut mengusulkan jika
jalan ceritanya diperbaharui yaitu pada awalnya Merak yang berbulu indah bisa
terbang dan melukai burung lainnya karena merasa dia paling kuat dan indah.
Lalu Peri menasehati Merak karena kesombongannya tapi Merak tidak
menggubrisnya. Hingga Merak harus bertanding dengan Raja Elang karena geram
dengan tingkah Merak yang sombong dan melukai burung lain. Merak kalah tanding
dan sayapnya yang indah terluka lalu Peri datang menyembuhkan Merak tapi Merak
tetap menerima hukuman dari kesombongannya itu yaitu dia tidak bisa terbang
kembali.
Setelah
jalan cerita tersusun secara rapi dengan alur yang jelas baru kami membuat
skenario dengan memberi untuk dipelajari lebih lanjut oleh setiap anggota
kelompok sesuai perannya masing-masing dalam cerita tersebut. Selain itu, kami
meminta saran dari setiap anggota kelompok dalam penentuan pemeranan tokoh yang
sesuai dengan setiap anggota kelompok. Lalu setelah itu kami susun synopsis dan
dialog dari cerita tersebut. Berikut ini adalah synopsisnya.
Berikut ini
daftar anggota dan perannya dalam cerita tersebut.
Muhammad
Ridwan (4084) sebagai
Merak
Gilar Pandu
L. (4114) sebagai
Raja Elang
Dedi Setyo
Nugroho (4128) sebagai
ketua burung kutilang
Monika
Handayani (4014) sebagai
burung kutilang
Risa
Handini (1008) sebagai
burung kutilang
Niko
Kumalajati (1081) sebagai
ketua burung parkit
Resti
Agustina N. (4028) sebagai
burung parkit
Yuliana Dwi
Astuti (4090)
sebagai burung parkit
Ratna
Pancasari (4091) sebagai
burung parkit
Indah
Kurnia Sari (4075) sebagai
ketua burung pipit
Endah
Puspita Sari (1012) sebagai
burung pipit
Nafisa
Wahyu L. (4027) sebagai
burung pipit
Suherman (9007) sebagai
ketua burung merpati
Diah
Wulandari (4103) sebagai
burung merpati
Mijil
Widianingtyas (9006) sebagai
burung merpati
Irma Irma Fatan S. (4060) sebagai
peri
D.
Hambatan yang dialami dalam proses penciptaan gagasan ide kelompok “Merak
yang Sombong”
Beberapa hambatan yang dihadapi dalam proses
penciptaan gagasan ide kelompok antara lain.
1.
Kesulitan
mengembangkan ide karena jumlah anggota yang terlalu banyak
Dalam cerita tersebut hanya ada burung Merak dan beberapa burung
pendukung yang keseluruhannya tidak mencapai 16 orang. Untuk membagi menjadi 16
orang menyebabkan kami akhirnya mencari jalan cerita baru dengan focus tentang
kesombongan Merak
2.
Kesulitan
menemukan karakter yang cocok untuk tiap-tiap anggota dalam memerankan
masing-masing tokoh.
Dalam menemukan karakter anggota kelompok yang cocok
dengan tokoh-tokoh dalam cerita kami tidak mengadakan penyeleksian. Kami langsung menunjuk siapa-siapa yang akan memerankan, hal itu
berdasarkan pengalaman sehari-hari yang kami lalui bersama dan kami kira cara itu cukup. Namun ternyata ketika pada proses
pelatihan banyak sekali anggota kelompok yang kurang maksimal dalam memerankan
tokohnya tersebut.
3.
Kesulitan
dalam membuat dialog dalam skenario karena setiap anggota kelompok harus
mempunyai dialog sendiri sedangkan anggota kelompok terlalu banyak.
4.
Pada
awalnya kesulitan untuk menentukan jalan cerita yang mempunyai akhir yang
“greget” untuk memperlihatkan akibat dari kesombongan Merak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gagasan atau ide karya suatu tari akan
tercipta karena adanya suatu ide di dalam proses penciptaannya. Untuk mendapatkan ide perlu adanya beberapa pertimbangan dan
pemikiran yang matang, kesiapan dan kematangan ide akan berpengaruh besar pada
wujud garapan, sehingga ide tersebut dapat divisualisasikan secara jelas
melalui media gerak dan tersampaikan dengan baik serta dapat dimengerti oleh
penonton. Gagasan tari di tetapkan dalam bentuk tema. Sumber gagasan
mencipta tari meliputi bersumber dari kehidupan manusia, bersumber dari
kehidupan di luar manusia. Untuk penciptaan ide karya dari kelompok “Merak yang
Sombong” idenya lebih dari kehidupan di luar manusia yaitu kehidupan dunia
burung. Proses penciptaan ide karya ini memerlukan kerjasama dan bantuan dari
tim untuk menjadikan ide karya ini menjadi sebuah cerita yang menari.
B. Saran
Ide atau gagasan yang telah ada itu perlu didiskusikan dengan
anggota tim sehingga dapat diberi masukan lebih baik lagi demi pengembangan
cerita terutama cerita untuk karya tari dan drama.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Dick dan B. Rahmanto. 1985. Pemandu di Dunia Sastra .
Yoyakarta: Kanisius
Hawkins, alma M.
1990. Mencipta Lewat Tari (Creating Through Dance). Terjemahan
Y, Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.
http://my.opera.com/karuniayenisusilowaty/blog/2012/04/25/makalah-naskah-tari-dan-drama-tari.
diakses pada 2 Januari 2013.Meri,
La. 1975. Komposisi Tari, Elemen-elemen Dasar. Terjemahan
Soedarsono. Yogyakarta: ASTI.
http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/31/proses-penciptaan-sebuah-karya-tari-308992.html
Didownload pada hari Selasa, 25 Desember 2012 pukul 08.56.
Murgiyanto, Sal.
1986. Tradisi dan Inovasi Beberapa Masalah Tari di
indonesia. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Nur Ardianzah. http://ardianzahnur.blogspot.com/2012/08/pendidikan-seni-drama-tari.html Nur Ardianzah.
diakses pada 2 Januari 2013.
.
1xbet korean - Kolek | Sportsbet | Bonus Code - Kolek
BalasHapus1xbet korean. Min deposit €20. For new players only. 10% deposit. Min odds 1/2 (5). Min stake 1xbet korean €1. Deposit. 1.50. Max odds 메리트 카지노 1/2 (15). febcasino Min stake €15. Min