Kamis, 24 Januari 2013


Tugas Paper
PROSES PENCIPTAAN IDE KARYA
KELOMPOK “MERAK YANG SOMBONG”
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Seni Tari dan Drama
Dosen Pengampu Joko Pamungkas







Oleh
Monika Handayani
NIM 09108244014
7A


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya sehingga paper ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan paper ini penulis susun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Seni Tari dan Drama. Dalam paper ini  sajikan uraian tentang proses penciptaan ide karya dari kelompok ”Merak yang Sombong”. Penulis  menyajikan paper ini dengan singkat dan jelas yang sebagai acuannya, penulis ambil dari beberapa sumber. Semoga saja hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi semua pihak terutama yang terkait dengan masalah pendidikan.
Dalam penyusunan paper ini, penulis  menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proses penyusunannya, sehingga saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat penulis nantikan agar lebih baik dalam penyusunan yang akan datang. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Penulis
                                                                             






BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Seni tari merupakan sarana pendidikan yang penting dan mempunyai banyak manfaat, terlebih lagi untuk anak sekolah dasar yang sifatnya masih suka bermain. Melalui tari, anak akan bebas mengeluarkan emosinya, segala bentuk ekspresi yang terkandung kreativitas didalam gerakan–gerakan serta mendapat kepuasan dalam proses perkembangan fisik dan jiwa sebagai eksistensi dirinya dalam bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Memvisualisasikan ide dan gagasan dalam bentuk gerak melalui tubuh merupakan pijakan dasar dalam mempersiapkan tari. Guru dapat bertindak sebagai pembimbing untuk membantu anak mengemukakan ide-ide dan gagasannya dalam menciptakan gerak untuk divisualisasikan. Disinilah peran guru sangat penting dalam pengembangan ide gagasan awal sebuah tari.
Unsur utama drama adalah naskah cerita yang dikembangkan melalui ide, sedangkan unsur utama tari adalah gerak. Keduanya memerlukan unsur utama pemeranan. Untuk itu sebagai calon pendidik khususnya guru SD kita dituntut untuk bisa memberikan proses penciptaan suatu ide tari sebab ide awal pembuatan karya yang digunakan sebagai awal penciptaan seni tari dan drama. Dari ide tersebut akan baru akan muncul gerak sebagai unsur utama tari dan unsur-unsur penunjang tari lainnya seperti make-up, tata panggung dan lainnya. Gagasan atau ide sangat membantu dalam berkarya tari. Ide apapun itu dapat dijadikan rangsang untuk menciptakan gerak.
Proses penciptaan ide karya dalam sebuah seni tari dan drama membutuhkan kerjasama dan persiapan yang baik dari sebuah tim atau kelompok tari dan drama tersebut. Dalam paper ini akan dipaparkan bagaimana keseluruhan proses penciptaan ide karya seni tari dan drama kelompok “Merak yang Sombong.”
B.   Rumusan Masalah
Dalam paper ini, rumusan masalah yang saya bahas antara lain.
1.      Apa pengertian seni tari dan drama?
2.      Apa pengertian dari gagasan ide dalam karya tari ?
3.      Bagaimana proses penciptaan gagasan ide dalam kelompok “Merak yang Sombong?
4.      Apa hambatan yang dialami dalam proses penciptaan gagasan ide kelompok “Merak yang Sombong”?
C.   Tujuan
Tujuan yang akan diperoleh dari paper ini antara lain.
1.      Pengertian seni tari dan drama.
2.      Pengertian dari gagasan ide dalam karya tari.
3.      Proses penciptaan gagasan ide dalam kelompok “Merak yang Sombong
4.      Hambatan yang dialami dalam proses penciptaan gagasan ide kelompok “Merak yang Sombong.



















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Seni Tari dan Drama
1.         Pengertian Tari
Tari menurut Soedarsono (dalam La Mery, 1975) adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah. Untuk membuat gerak yang ritmis dan indah ini perlu adanya penggarapan. Penggarapan tersebut bisa berupa stilisasi dan distorsi. Gerak yang sudah melalui proses penggarapan berupa gerak murni (faktor indah) dan gerak maknawi (mengandung maksud tertentu). Sedangkan tari menurut Hawkins (1990:2) adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya. Hal itu senada dengan La Mery Tari dalam bukunya “Dance Compotition” bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.
Ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui media gerak. Tari merupakan gerakan–gerakan dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam tari. Tari juga bisa dikatakan sebagai ekspresi perasaan manusia yang di ubah oleh imajinasi dan di beri bentuk oleh media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis sebagai ungkapan si penciptanya. Demikian pula adanya yang memandang tari sebagai latihan–latihan untuk mengembangkan kepekaan akan rasa gerak dan irama.  
Dengan berbagai macam pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa seni tari merupakan persembahan yang dilakukan seseorang atau masyarakat dalam bentuk gerakan-gerakan ritmis demi menyampaikan pesan yang ingin penari utarakan kepada penikmat seni tari.
2.         Pengertian Drama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 275) drama adalah 1) komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (acting), 2) cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun guna pertunjukan teater. Sementara Dick Hartono dan R. Rahmanto (1985: 21) berpendapat bahwa drama adalah bentuk sastra berupa dialog yang diperagakan di atas panggung oleh satu atau beberapa dramatis personae. Dramatari adalah sebuah tari yang dalam penyajiannya menggunakan plot atau alur cerita,tema,dan dilakukan dengan cara kelompok.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan drama adalah karya sastra yang terdiri dari cerita dan dialog yang diperagakan melalui acting dan melibatkan konflik atau emosi. Sehingga dapat diketahui jika drama tari merupakan sebuah drama yang berupa tarian dan cerita. Drama Tari, yaitu rangkaian tari yang disusun sedemikian rupa hingga melukiskan suatu kisah atau cerita drama tari berdialog, baik prosa maupun puisi dan juga ada yang berupa dialog (percakapan). Jika tanpa dialog, maka menggunakan tanda-tanda gerakan ekspresi muka atau mimik sebagai alat untuk berbicara.
B.       Pengertian Gagasan Ide dalam Tari
Penciptaan berasal dari kata cipta dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya pikiran untuk mengadakan sesuatu yang baru, angan-angan yang kreatif. Tari akan tercipta karena adanya suatu ide di dalam proses penciptaannya. Ide, isi atau gagasan tari adalah bagian tari yang terlihat dan merupakan hasil pengaturan dari unsure-unsur psikologi dan pengalaman emosionalnya. Proses memilih dan mengolah elemen-elemen inilah yang merupakan proses garapan isi dari sebuah komposisi.
Menurut Sal Murgiyanto (1986 :46) mengemukakan bahwa unsur ide dan kreativitas adalah dua hal yang saling mendukung satu sama lain untuk menentukan identitas dan ciri khas dalam penggarapan sebuah tarian. Gagasan atau ide dalam seni adalah dasar pengucapan dari seorang seniman dalam berkarya. Gagasan ini dapat berbentuk ondisi atau situasi yang terjadi di sekitar diri seniman, dari luar seniman atau dari sumbersumber lain yang dapat di pertanggung jawabkan. Gagasan tari  di tetapkan dalam bentuk tema. Sumber gagasan mencipta tari meliputi.
1.      Sumber berasal dari manusia.
Manusia sebagai makhluk yang senantiasa aktif, dinamis, karena memiliki akal yang membedakan dengan makhluk lain di bumi. Oleh karena itu munculnya ide atau gagasan untuk mencipta suatu karya tari dapat bersumber dari kehidupan manusia secara individu maupun dalam kehidupan sosial. Kehidupan manusia secara individu ataupun sebagai makhluk sosial banyak memunculkan berbagai permasalahan yang sangat kompleks. Ide atau gagasan yang bersumber dari kehidupan manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a.    Tari yang diambil dari kehidupan sehari-hari.
b.    Gagasan tari yang di ambil dari cerita-cerita rakyat.
c.    Gagasan tari yang di ambil dari legenda masyarakat.
2.      Bersumber dari lingkungan
Yaitu gagasan atau ide tari berasal dari lingkungan di luar manusia yang meliputi.
a.    Gagasan tari yang di ambil dari dongeng.
b.    Kehidupan binatang.
c.    Alam semesta.
d.   Gagasan tari yang di ambil dari cerita pewayangan.
C.      Proses penciptaan gagasan ide dalam kelompok “Merak yang Sombong
Menentukan ide adalah tahap paling awal yang dilalui seorang penggarap. Ide merupakan gagasan atau konsep dasar yang menjadi sebab terwujudnya sebuah garapan, ide inilah yang ingin disampaikan melalui media gerak. Ide terkadang muncul begitu saja dalam pikiran seorang penggarap, dan seketika juga hilang, untuk itu perlu dilakukan pencatatan setiap kali memikirkan ide sebagai referensi pemikiran. Ada juga yang mencari ide melalui proses merenung, menghayal, menonton, membaca, melihat fenomena di sekitar, mendengarkan cerita orang lain dan sebagainya, proses ini disebut dengan eksplorasi (exploration). Untuk mendapatkan ide perlu adanya beberapa pertimbangan dan pemikiran yang matang, kesiapan dan kematangan ide akan berpengaruh besar pada wujud garapan, sehingga ide tersebut dapat divisualisasikan secara jelas melalui media gerak dan tersampaikan dengan baik serta dapat dimengerti oleh penonton.
Dalam penyusunan ide karya kelompok kami awalnya terinspirasi dari cerita binatang yang disukai anak. Lebih khususnya cerita tentang kehidupan dunia burung. Awalnya kami terinspirasi dari suatu cerita yang dibaca diinternet dengan judul “Merak yang Sombong”. Cerita ini cukup mudah untuk diikuti apalagi setelah ditelesuri jika cerita itu dikarang oleh anak kelas IV SD (sumbernya http://rarif.multiply.com/journal/item/379/Kisah-Merak-yang-Sombong?&show interstial=%2Fjournal%2Fitem) sehingga kami makin yakin untuk mengembangkan cerita tersebut menjadi lebih menarik dengan tokoh sentralnya adalah Merak yang sombong. Dalam cerita diinternet tersebut jalannya ceritanya cukup sederhana dengan pemain utama burung Merak dan burung Nuri. Cerita itu mengisahkan bagaimana kesombongan burung Merak karena dia mempunyai bulu yang bagus namun pada akhirnya dia kalah dalam kontes pameran burung Karena Merak memperagakan gerakan yang aneh dan tidak bisa terbang. Sementara Nuri dan burung lainnya mampu bergaya dengan baik sehingga dia terpilih menjadi juara. Pada akhirnya Merak menyadari kesalahannya itu dan tidak mengulangi kesalahannya.
Dari ide cerita tersebut lalu kami ubah menjadi lebih kompleks lagi tapi tetap mengutamakan jalan cerita menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak. Kami tetap mempertahankan tokoh antagonis Merak, namun kami ubah jalan ceritanya menjadi Merak yang sombong dan mengganggu ketentraman dunia burung karena merasa tak terkalahkan. Kami tentukan tokoh selanjutnya yang akan bersaing atau akan berkelahi dengan Merak tentunya tokoh dari dunia burung yang biasanya memiliki wibawa, kuat, dan tangguh yakni burung Elang. Burung Elang ini kami jadikan sebagai Raja dari dunia burung. Yang akan mewakili burung-burung lain yang teraniaya oleh kesombongan Merak. Setelah kami menambahkann beberapa tokoh yang sesuai dengan jumlah anggota dalam kelompok kami yang berjumlah 16 orang. Kami mengambil mengambil beberapa karakter burung-burung kecil seperti burung kutilang, burung parkit dan burung merpati. Burung-burung ini nantinya yang akan diganggu Merak. Awalnya kami bingung menentukan karena jalan cerita yang dibuat masih kurang untuk memperlihatkan bagaimana Merak bisa benar-benar sadar dengan kesalahannya hanya ketika dia dikalahkan oleh burung Elang. Akhirnya kami menentukan satu lagi tokoh yakni peri. Peri memang sudah terkenal dalam dunia dongeng sebagai penolong, penasihat dan sebagainya. Peri dalam cerita ini akan bertugas menasehati Merak setelah Merak dikalahkan oleh burung Elang. Dengan begitu Merak akan sadar karena nasehat yang diberikan oleh peri.
Awalnya jalan cerita ini sudah disetujui oleh semua anggota kelompok. Tiba-tiba saja ada anggota yang mengusulkan jika jalan ceritanya untuk lebih dijadikan bermakna dengan menekankan seperti pembelajaran nilai dari hukuman yang didapat Merak akibat dari kesombongannya. Pada awalnya memang ceritanya hanya berfokus kepada kesombongan Merak yang memiliki bulu indah dengan akhir penyesalan Merak karena kalah bertanding dengan Raja Elang. Namun jalan cerita tersebut terkesan kurang “greget” karena Merak dengan begitu ketika Merak dikalahkan oleh Raja Elang, Merak bisa saja kembali sombong karena Merak dikalahkan atas dasar rasa takut kepada burung Elang bukan karena penyesalan dengan kata lain tidak ada hukuman untuk Merak hanya kalah dalam pertandingan. Jika dilihat memang cerita tersebut kurang seru karena tidak terlihat bagaimana Merak menerima dari akibat perbuatannya melukai burung lain. Untuk itu, anggota tersebut mengusulkan jika jalan ceritanya diperbaharui yaitu pada awalnya Merak yang berbulu indah bisa terbang dan melukai burung lainnya karena merasa dia paling kuat dan indah. Lalu Peri menasehati Merak karena kesombongannya tapi Merak tidak menggubrisnya. Hingga Merak harus bertanding dengan Raja Elang karena geram dengan tingkah Merak yang sombong dan melukai burung lain. Merak kalah tanding dan sayapnya yang indah terluka lalu Peri datang menyembuhkan Merak tapi Merak tetap menerima hukuman dari kesombongannya itu yaitu dia tidak bisa terbang kembali.
Setelah jalan cerita tersusun secara rapi dengan alur yang jelas baru kami membuat skenario dengan memberi untuk dipelajari lebih lanjut oleh setiap anggota kelompok sesuai perannya masing-masing dalam cerita tersebut. Selain itu, kami meminta saran dari setiap anggota kelompok dalam penentuan pemeranan tokoh yang sesuai dengan setiap anggota kelompok. Lalu setelah itu kami susun synopsis dan dialog dari cerita tersebut. Berikut ini adalah synopsisnya.
Folded Corner: “Sinopsis Merak yang Sombong”
Pada suatu hari di hutan rimba raya terdapat sekumpulan burung yang hidup dengan damai, saling menyanyangi yang dipimpin oleh Raja Elang yang arif serta bijaksana. Ketika burung-burung sedang asyik bermain, tiba-tiba datang seekor burung Merak dengan bulunya yang indah mengganggu mereka hingga semua burung terluka. Merak menjadi merasa paling hebat. Peri datang menasehati merak namun merak masih saja bersikap angkuh.
Burung-burung pun mengadu kepada sang Raja Elang dan meminta Raja untuk menasehati burung merak. Melihat rakyatnya terluka Raja Elang pun mendatangi burung merak agar burung merak meminta maaf pada rakyatnya namun burung merak yang arogan itu menolak permintaan sang Raja sehingga Raja Elang pun murka . Akhirnya Raja  Elang dan merak berperang. Burung merak kalah dan terluka parah. 
Dalam keadaan terluka parah  sang Peri Burung datang dan mengobati merak Merak pun menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada burung-burung lain yang pernah dia lukai. Dia berjanji untuk tidak bersikap angkuh dan sombong kepada siapapun. Mereka bermain bersama dengan rukun dan bahagia.Pada akhirnya hutan rimba raya kembali damai dan sejahtera seperti sedia kala.
 




















Berikut ini daftar anggota dan perannya dalam cerita tersebut.
Muhammad Ridwan (4084)                     sebagai Merak
Gilar Pandu L. (4114)                              sebagai Raja Elang
Dedi Setyo Nugroho (4128)                    sebagai ketua burung kutilang
Monika Handayani (4014)                       sebagai burung kutilang
Risa Handini (1008)                                 sebagai burung kutilang
Niko Kumalajati (1081)                           sebagai ketua burung parkit
Resti Agustina N. (4028)                         sebagai burung parkit
Yuliana Dwi Astuti (4090)                      sebagai burung parkit
Ratna Pancasari (4091)                            sebagai burung parkit
Indah Kurnia Sari (4075)                         sebagai ketua burung pipit
Endah Puspita Sari (1012)                       sebagai burung pipit
Nafisa Wahyu L. (4027)                          sebagai burung pipit
Suherman (9007)                                      sebagai ketua burung merpati
Diah Wulandari (4103)                            sebagai burung merpati
Mijil Widianingtyas (9006)                      sebagai burung merpati
Irma Irma Fatan S. (4060)                       sebagai peri

D.      Hambatan yang dialami dalam proses penciptaan gagasan ide kelompok “Merak yang Sombong
Beberapa hambatan yang dihadapi dalam proses penciptaan gagasan ide kelompok antara lain.
1.         Kesulitan mengembangkan ide karena jumlah anggota yang terlalu banyak
Dalam cerita tersebut hanya ada burung Merak dan beberapa burung pendukung yang keseluruhannya tidak mencapai 16 orang. Untuk membagi menjadi 16 orang menyebabkan kami akhirnya mencari jalan cerita baru dengan focus tentang kesombongan Merak
2.         Kesulitan menemukan karakter yang cocok untuk tiap-tiap anggota dalam memerankan masing-masing tokoh.
Dalam menemukan karakter anggota kelompok yang cocok dengan tokoh-tokoh dalam cerita kami tidak mengadakan penyeleksian. Kami langsung menunjuk siapa-siapa yang akan memerankan, hal itu berdasarkan pengalaman sehari-hari yang kami lalui bersama dan kami kira cara itu cukup. Namun ternyata ketika pada proses pelatihan banyak sekali anggota kelompok yang kurang maksimal dalam memerankan tokohnya tersebut.
3.         Kesulitan dalam membuat dialog dalam skenario karena setiap anggota kelompok harus mempunyai dialog sendiri sedangkan anggota kelompok terlalu banyak.
4.         Pada awalnya kesulitan untuk menentukan jalan cerita yang mempunyai akhir yang “greget” untuk memperlihatkan akibat dari kesombongan Merak.

















BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Gagasan atau ide karya suatu tari akan tercipta karena adanya suatu ide di dalam proses penciptaannya. Untuk mendapatkan ide perlu adanya beberapa pertimbangan dan pemikiran yang matang, kesiapan dan kematangan ide akan berpengaruh besar pada wujud garapan, sehingga ide tersebut dapat divisualisasikan secara jelas melalui media gerak dan tersampaikan dengan baik serta dapat dimengerti oleh penonton. Gagasan tari  di tetapkan dalam bentuk tema. Sumber gagasan mencipta tari meliputi bersumber dari kehidupan manusia, bersumber dari kehidupan di luar manusia. Untuk penciptaan ide karya dari kelompok “Merak yang Sombong” idenya lebih dari kehidupan di luar manusia yaitu kehidupan dunia burung. Proses penciptaan ide karya ini memerlukan kerjasama dan bantuan dari tim untuk menjadikan ide karya ini menjadi sebuah cerita yang menari.

B.   Saran
Ide atau gagasan yang telah ada itu perlu didiskusikan dengan anggota tim sehingga dapat diberi masukan lebih baik lagi demi pengembangan cerita terutama cerita untuk karya tari dan drama.











DAFTAR PUSTAKA


Hartono, Dick dan B. Rahmanto. 1985. Pemandu di Dunia Sastra . Yoyakarta: Kanisius

Hawkins, alma M. 1990. Mencipta Lewat Tari (Creating Through Dance). Terjemahan Y, Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.

http://my.opera.com/karuniayenisusilowaty/blog/2012/04/25/makalah-naskah-tari-dan-drama-tari. diakses pada 2 Januari 2013.Meri, La. 1975. Komposisi Tari, Elemen-elemen Dasar. Terjemahan Soedarsono. Yogyakarta: ASTI.

http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/31/proses-penciptaan-sebuah-karya-tari-308992.html Didownload pada hari Selasa, 25 Desember 2012 pukul 08.56.

Murgiyanto, Sal. 1986. Tradisi dan Inovasi Beberapa Masalah Tari di indonesia. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.


Suryani. http://suryanisuwandi.blogspot.com/p/hal-9.html. diakses pada 2 Januari 2013.




.